Sabtu, 29 September 2018

Santri TPQ Masjid An-Nur A.M.Sangaji

Ust. Moch. Jalaluddin Suyuthi

Fadil
Burhan

Vikram
Yani














Rizal
Waria














Nadia

Asti















Naila
Intan














Indar
Rani














Ona
Asyari














Jannah
Aura
Abi
Rizki














Manda
Abil














Dian
Putri














Aulia
Lila












 

Aril
Puput
Add caption
 

Kamis, 06 September 2018

Malas Shalat Subuh Ciri Orang Munafiq

                                              
Subuh adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah SWT memerintahkan umat Islam untuk mendirikan shalat. Allah SWT berfirman yang artinya, “Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan dirikanlah pula shalat subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan oleh malaikat.” (Qs. Al-Isra’: 78)
Betapa banyak kaum muslimin yang lalai dalam mengerjakan shalat subuh. Mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya ketimbang bangun untuk melaksanakan shalat.  Jika kita melihat jumlah jama’ah yang shalat subuh di masjid, akan terasa berbeda dibandingkan dengan jumlah jama’ah pada waktu shalat lainnya.
Cara menghilangkan kemalasan dalam shalat subuh bisa kita awali dengan menggali keutamaan-keutamaan mendirikan shalat subuh. Apabila seseorang mengerjakan shalat subuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah :
(1) Salah satu penyebab masuk surga.                                                                    Rasulullah SAW bersabda yang artinya,“Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat subuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
(2) Salah satu penghalang masuk neraka.                                                                      Nabi SAW bersabda yang artinya, “Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat subuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).”  (HR. Muslim no. 634)
(3) Berada di dalam jaminan Allah.                                                                         Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh.                                                                    Nabi SAW bersabda yang artinya,“Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat subuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.”   (HR. Muslim no. 656)
(5) Disaksikan para malaikat.                                                                                           Nabi SAW bersabda yang artinya, “Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).”   (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)
(6) Shalat subuh berkaitan dengan pembagian rezeki.                                              Pernah suatu ketika Nabi SAW  shalat shubuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati puterinya Fathimah r.a sedang tidur. Maka beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya “Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rizki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari.”
(7) Shalat subuh adalah kunci kemenangan.                                                             “Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh.” (HR Bukhari)
(8) Lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya.                                                          “Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR.Muslim dan Ahmad).   Mengenai shalat sunah dua rakaat  sebelum subuh Rasulullah bersabda, “Dua rakaat itu lebih aku sukai daripada dunia seluruhnya.” (HR.Muslim)

Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat subuh karena aktivitas tidur. Nabi SAW bersabda yang artinya, “Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.”    (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah yang satu ini. Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.  Wallahu a’lam.
(sumber : Percikan Iman)

7 Golongan Yang Akan Mendapatkan Naungan Allah SWT


قَالَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ، فِي ظِلِّهِ، يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ، اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ، اجْتَمَعَا عَلَيْهِ، وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ، وَجَمَالٍ، فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى، حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا، فَفَاضَتْ عَيْنَاه. (صحيح البخاري)
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah سبحانه وتعالى  pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. (1) Pemimpin yang adil, (2) Seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ibadah kepada Allah سبحانه وتعالى, (3) Seorang yang hatinya selalu terikat pada masjid, (4) Dua orang yang saling mencintai kerana Allah سبحانه وتعالى, berkumpul dan berpisah kerana Allah juga, (5) Seorang lelaki yang di ajak zina oleh wanita yang kaya dan cantik tapi ia menolaknya sambil berkata ‘Aku takut kepada Allah’, (6) Seseorang yang bersedekah dengan menyembuyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya, serta (7) Seorang yang berzikir kepada Allah di kala sendiri hingga meleleh air matanya[Q2] basah kerana menangis.” (Sahih Bukhari, Hadis no 620)

Pertama, adalah pemimpin yang adil.
Pemimpin ini bersikap adil. Dalam hal amanat ia benar-benar mengembannya dengan baik, tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak beralih pada kesenangan dunia. Tak ada takut, selain kepada Allah. Suka mendengar kebaikan dan terdepan melawan kezaliman. Itulah pemimpin yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Ke dua, adalah pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah.
Kenapa disebut pemuda? Karena pemuda asalnya nafsunya begitu tinggi pada dunia dan kebanyakan itu lalai dari akhirat. Pemuda adalah jiwa tertinggi dalam kemampuan fisik, semangat dan kemauan sehingga jika terbelok salah arah akan menjadi sangat berbahaya. Kalau ada pemuda yang rajin berjamaah di masjid, rajin menghadiri shalat fajar, rajin menolong, rajin fisabilillah dan akhlaknya pun bagus pada bapak-ibunya. Maka dialah pemuda yang jadi harapan akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.

Ke tiga adalah ada orang yang hatinya selalu terkait dengan masjid.
Yang dimaksud di sini adalah laki-laki. Karena wanita lebih layak tempatnya di rumah. Sampai pun untuk shalat lima waktu, wanita lebih utama mengerjakannya di rumah dan pahalanya lebih besar. Sedangkan laki-laki, tempat shalatnya itu di masjid. Sekali lagi! di masjid.

Ke empat  adalah dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya.
Yang dimaksud adalah mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang dipilih adalah karena tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan tersebut dibangun di atas iman sampai maut menjemput. Saling menasehati dengan tulus karena ingin saling menyelamatkan akherat sebagai tujuan akhir.

Ke lima  ada seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi rupawan, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’
Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki-laki untuk berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak melakukannya. Sangat sulit bukan? kecuali bagi yang memegang iman dengan seerat-eratnya.
Hadits ini mengisyaratkan tentang kisah Nabi Yusuf AS dengan permaisuri bangsawan Mesir yang menggodanya. Kalau tidak dengan pertolongan dan perlindungan Allah tentu Nabi Yusuf bisa saja terjerumus dalam zina.
Maka kita bisa selamat dari maksiat hanya dengan pertolongan Allah. Ingatlah kalimat “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”. Apa maksud kalimat tersebut?
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata,
لاَ حَوْلَ عَنْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِلاَّ بِعِصْمَتِهِ، وَلاَ قُوَّةَ عَلَى طَاعَتِهِ إِلاَّ بِمَعُوْنَتِهِ
“Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”
Golongan keenam yang nantinya akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat adalah
وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ

Ke enam seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya.
Maksudnya, sedekah yang paling utama adalah sedekah yang dilakukan sembunyi-sembunyi. Lihatlah ibarat yang dinyatakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tangan kanan yang berinfak lantas tangan kiri tidak mengetahuinya. Ini menunjukkan bahwa yang paling dekat saja tidak mengetahui kalau ia bersedekah.
Namun boleh saja seseorang bersedekah terang-terangan untuk memberikan contoh pada orang lain. Juga sedekah boleh dilakukan terang-terangan jika yang dimaksud adalah sedekah wajib (seperti zakat dan nafkah keluarga).

Ke tujuh  seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.
Maksudnya adalah orang yang rajin berdzikir pada Allah dengan benar-benar menghayati, hingga terkadang air matanya menetes ketika menyendiri karena takutnya pada Allah.
Dikatakan ia berdzikir seorang diri (ketika sepi) menunjukkan bahwa dzikir yang utama itu disembunyikan, karena lebih akan terjaga dari riya’.

Mari kita bertekad dengan ihtiar dan doa. Semoga Allah menggolongkan kita masuk dalam tujuh golongan di atas yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.
Wallahu a’lam.
(sumber : Percikan Iman)













Tawa “Malaikat” Di Masjid

Pengusiran dan penghardikan anak-anak di masjid menjadi pemandangan biasa di Indonesia. Mata-mata tajam dan kata-kata kasar keluar dari BKM "jahiliyah" ... kecamuk antara wajah sangar orangtua di rumah yang menghalaunya ke masjid dan wajah seram BKM "jahiliyah" yang mengusirnya ... seolah merenggut kebahagiaan masa kecilnya...

Jika anak-anak muslim berlari ... riang ... tawa...di masjid itu lah ciri khas anak-anak...tetapi kalau yang berlari dan tertawa itu orangtua baru layak di usir...

Mereka sebenarnya "malaikat" yang sedang bergembira di rumah Robb-Nya...  Bahkan Hasan dan Husein pernah menaiki tubuh Rasulullah saat mengimami shalat para sahabat...Rasulullah sujud begitu lama....Hingga ada sahabat yg bertanya "mengapa lama sekali sujudmu ya Rasulullah" ...Rasul menjawab "tadi Hasan dan Husein naik di tubuhku, aku khawatir kalau aku bangkit mereka terjatuh, ku biarkan mereka puas bermain".

Dalam riawayat yg lain Rasulullah mempercepat shalatnya karena ada tangis anak kecil yang memanggil ibunya yg sedang ikut berjama'ah brsama Rasulullah...

Itulah masjid Nabi yang tak sepi dari anak-anak kecil...Lalu masjid apa yang anti dengan anak-anak kecil ? Layak lah para BKM  "jahiliyah" di beri pemahaman yang utuh tentang masjid sebagai pusat peradaban Islam...

Muahmmad Al fatih penakluk konstantinopel pernah berkata : "Jika kalian tidak lagi mendengar riang tawa dan gelak bahagia anak-anak di masjid-masjid. Waspadalah. Saat itu kalian dalam bahaya."
(sumber : Motivasi Islam)