Secara
fisik, masjid adalah bangunan biasa yang terdiri atas lantai, tiang, dan atap.
Namun, secara spiritual, masjid adalah poros nadi umat yang sangat fundamental.
Selain menjadi perekat umat di mana mereka bisa menebarkan kebajikan, masjid
juga merupakan media bagi seorang muslim agar sukses dalam menjalin hubungan
vertikal dengan Allah. Melalui masjid, seorang muslim bisa melakukan mi'raj
menuju Ilahi.
Dari masjid, kaum Muslimin bisa belajar-mengajar, keimanan seseorang tergambar, tingkat keberagamaan masyarakat terpancar, ketenangan dan kedamaian berbinar-binar, dan kebangkitan umat mengakar.
Seorang Muslim akan prihatin dan sedih manakala menjumpai seseorang yang dengan seenaknya mengotori masjid dan membiarkan kotoran (sampah) berserakan. Juga tidak etis jika kita membiarkan bau tak sedap bercokol di tempat wudhu, toilet, atau kamar mandi masjid, sehingga aromanya menyebar dan dihirup orang-orang yang shalat, membaca Alquran, iktikaf, atau ibadah lainnya.
Dengan demikian, kebersihan dan keasrian masjid jelas mendukung kekhusyukan kaum muslimin dalam beribadah. Maka, sangat pantas kalau Allah dan Rasul-Nya memberikan pahala yang besar bagi mereka yang membersihkan masjid, sebagaimana dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barang siapa yang mengeluarkan kotoran dari masjid maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah rumah di surga,” (HR Ibnu Majah).
Zaman memang sudah berubah dan modern, sehingga masjid-masjid membutuhkan pengurusnya. Namun, membersihkan masjid tentu saja bukan monopoli mereka. Selama mempunyai niat yang mantap, siapa pun punya peluang yang sama untuk mempersiapkan bangunan di surga, yakni dengan membersihkan masjid.
Wallohu a'lam
(sumber: www.republika.co.id)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar